IDENTITAS CERPEN
·
Judul Cerpen :
Sejauh hari Menutup
·
Nama pengarang : Rosa Rosiani
·
Sumber : http://www.lokerseni.web.id/2012/12/cerpen-cinta-sedih-sejauh-hari-menutup.html#ixzz2EpAaVbTf
·
Diambil pada tanggal :
12 Desember 2012
Sinopsis
Disini diceritakan tentang seorang cewek remaja yang
berusia 17 tahun, ia baru merasakan yang namanya cinta, ia mengagumi seseorang
bahkan ia rela melakukan apapun demi orang tersebut namanya adalah sandria. Sandria
sangat mengagumi kakak tingkatnya kalah itu ia sedang kebingungan saat mau
memilih jurasan ketika mau memasuki kelas XI saat itulah ia mengenal seorang
cowok yang bernama “ ANDIKA DEVANSYAH” tapi
ia memangilnya kak devan wajar sebab devan sudah kelas XII IPA 1. Sejak
saat itu ia mengagumi sosok devan meski ia tak perna tegur sapa lagi karena ia
merasa malu.
Pagi yang cerah sudah hampir 3 hari
sandria tidak melihat senyum manis dari seorang cowok yang ia kagumi, pengen ia
menanyakan pada teman devan untuk mengetahui keadaanya tapi ia hanya bisa
berdiam tak mau menanyakan hal itu karena malu. Tiba-tiba datanglah sahabatnya
bernama ririn dan ngasi tau imformasi bahwa devan sedang frustasi gara-gara
diselingkuhin ceweknya bernama sherin, ia selingkuh sama sahabat devan sendiri.
Betapa terkejutnya sandria saat mendengar kabar itu, sosok seorang cowok yang
ia kagumi, yang tak perna hilang senyum manisnya teryata bisa sampe frustasi
separah itu Cuma gara-gara diselingkuhi sama cewek yang amat ia cintai.
Sejak ia tahu bahwa devan sedang frustasi ia
berusaha memikirkan apa yang bisa membuat senyum indah diwajah devan memancar
kembali, ia menuliskan sebuah rangkain kata yang berisi motivasi agar devan
bisa bangkit dari keterpurukanya, bingkisan itu terlihat indah setelah
dibungkusi dengan bungkus kado dan pita merah yang menghiasinya lalu ia menaiki
sebuah sepeda motor dan mengantarkanya kerumah devan, setelah datang han ya
terlihat seorang ibu-ibu paruh baya membuka pintu rumah devan dan ia menitipkan
bingkisan itu untuk dititipkan pada devan, tanpa menyebutkan namanya sandria
meninggalkan rumah itu hanya dengan senyuman ibu paruh baya itu kebingungan
melihat tingkah aneh sandria.
Pagi yang tak begitu cerah, setelah
5 hari tak kelihatan akhirnya devan muncul kembali dengan senyuman manis yang
menhiasi wajah manisnya ketika itu sandria tak berhenti bersyukur karna orang
yang ia kagumi kini telah kembali dengan senyum ma nis yang menghiasi bibirnya.
sandria dan 4 sahabat lainya ririn, rena, cinta dan syahsa sedang berkumpul
dikantin. Sandria mentrtaktir
teman-temanya membuat temanya merasa heran dengan tingkah aneh yang sandria lakukan,
sebenarnya sandria sedang merayakan atas kembalinya devan kesekolah tanpa
sepengetahuan teman-temanya.
Tiga
bulan penuh ia telah berhasil menuliskan 100 puisi untuk seseorang yang ia
kagumi, seseorang yang indah dimatanya dan menjadi semangat hidupnya tanpa
sepengetahuan devan kini sandri telah menulis 200 puisi untuknya. Ketika itu
datang seorang sahabatnya syahsa dan syahsa bercerita pada sandria bahwa ia
sedang jatuh cinta pada seseoarang membuat sandria tersenyum sendiri sebenarnya
ia telah merasakan indahnyha jatuh cinta kepada seseorang terlebih dahulu sebelum
syahsa.
pagi itu
sandria berniat untuk mengunjungi rumah syahsa dan ia terkejutnya ia ketika
datang melihat sahabatnya sedang menangis, ia menanyakan kenapa syahsa menangis
dan syahsa mengatakan bahwa orang ia cintai dan ia kagumi selama ini mengalami
kecelakaan “ Seraya berkata kak devan kecelakaan san” betapa terkejutnya
sandria bagaikan disambar petir disiang bolong teryata orang yang ia kagumi
selama ini sama dengan sahabatnya sendiri ia merasaka 2 kejanggalan ia merasa
sedih terhadap sahabatnya dan disisih lain ia merasa khawatir karna orang yang
ia kagumi mengalami kecelakaan. Akhirnya ia dan syahsa memutuskan pergi kerumah
sakit untuk mengujungi kak devan.
Sampai
dirumah sakit syahsa menanyakan keadaan devan kepada kakaknya yang bernama kak
revan. Bagimana keadaan kak devan Tanya syahsa? Keadanya semakin memburuk sya
karena devan megalami kekurangan darah banyak sedangkan dirumah sakit ini
sedang kehabisan untuk donor darah B. lalu seraya berkata pada kak revan,
kebetulan kak dara saya juga B, saya mau mendonorkan darah buat kak devan.
Akhirnya sandria mendonorkan darahnya untuk devan dan prosos pendonoranpun
berlangsung sangat lama.
Singkat cerita setelah 3 hari
akhirnya devan pulih dan memancarkan senyum manis dibibirnya betapa bahagianya
sandria melihat orang yang sangat ia kagumi kini kembali pulih dan kembalih
tersenyum seperti dulu lagi. Dan kakaknya devan bilang, kamu tahu gak orang
mendonorkan darah buat kamu adalah sandria, sandriapun tersenyum, tapi ia
merasa heran melihat semua berkerumun menghadap sesorang yang terbujur kaku
terbaring diatas kasur , ririn dan cintapun datang sambil menangis, sandria
berteriak tapi tak ada seorangpun mendengar lalu ia mendekat kearah kerumunan
orang banyak dan betapa terkejutnya ia ketika devan membuka selimut yang
menutupi seluruh tubuh orang orang yang terbujur kaku. Itu aku kata sandria,
aku yang sedang berbaring disana, aku yang sedang merekan tangisih.
Oh
tuhan, aku hampir tak percaya ternyata aku telah kembali kepadaMu, kembali
untukMu, dan berpisah dengan mereka selamanya.
Prestiwa
itu telah merengut nyawa sandria tapi ia merasa bahagia bahkan sangat bahagia
karena disisa terakhir hidupnya ia persembahkan untuk orang yang sangat ia
sayangi. Meski devan sampai saat ini tak mengetahui tentang 200 puisi itu,
tantang bingkisan itu dan tentang perasaan sandri saat ini. Kini hanya satu yang bisa ia sadari.
Bahwa ternyata sejauh hari menutup aku mampu mengaguminya. Sandria berkata
“Selamat tinggal kak tetaplah tersenyum untuk semua orang yang menyayangimu.
Disini Devan aku akan selalu merindukanmu dan berharap selalu yang terbaik untukmu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar